Di Pulau yang jadi wilayah otonomi sejak satu dasawarsa lalu itu terdapat Bank Bumiputera, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat, Bank Pembangunan Daerah Kaltim, Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Danamon, Bank Tabungan Negara, Bank Mega, dan Mega Syariah.
Menurutnya, lama waktu non-aktif belum ditentukan. "Semoga tidak lama," katanya Kepala Cabang BPD Kaltim ini.
Kantor Bank Indonesia Samarinda, selaku pemegang otoritas perbankan di sana, mendukung permintaan polisi. "Demi keselamatan para pekerja bank," kata Kepala Kantor BI Samarinda, Androecia Darwis. Dia juga meminta pimpinan bank untuk memastikan keselamatan karyawan dan aset bank.
Karena bank tutup, serta-merta, layanan non-tunai yang melibatkan rekening di bank-bank Tarakan tidak bisa berlangsung mulai pagi tadi. Misalnya ada yang keluarga yang mau transfer ke pemilik rekening di Tarakan. "Karena kantor cabang di Tarakan off-line," kata Androecia.
Layanan melalui Anjungan Tunai Mandiri masih bisa dilakukan sepanjang mesin anjungan tidak berada di kantor bank yang tutup. Ini juga jadi masalah karena persediaan kas di mesin ATM rata-rata habis dalam empat hari. "Kalau di tempat ramai, bisa dua hari sekali," ujarnya.
Dia meminta pimpinan bank untuk berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk menjaga anjungan tunai, guna menjamin ketersediaan uang tunai masyarakat Tarakan. Menurutnya, tanpa ada bank ekonomi bakal lumpuh. "Paling lama bisa bertahan empat hari," kata Androecia.
No comments:
Post a Comment