Kubu di Jalan Gajah Mada menandai diri mereka dengan ikat kepala putih. Sedangkan seterunya, dari Jalan Yos Sudarso, mengenakan ikat kepala kuning. Semula massa ikat kepala putih melihat sejumlah orang hilir mudik di sekitar Jalan Gajah Mada.
Hampir terjadi keributan yang dimulai dengan selisih paham. Massa ikat kepala putih kukuh mencurigai kubu yang hilir mudik sebagai seteru yang mengintai gerak-gerik mereka. Kegaduhan tersebut berhasil diurai.
Adapun di jalan-jalan utama Kota Tarakan jumlah kendaraan yang lalu lalang kian ramai. Massa berkeliaran mayoritas membawa kendaraan roda dua. Kendati begitu, polisi terus bersiaga di jalan-jalan utama mengantisipasi bentrok lanjutan.
Sementara itu, Bandar Udara Tarakan terlihat ramai. Banyak sekali calon penumpang hendak keluar wilayah Tarakan. Namun, belum ada satu pun pesawat yang bisa mengangkut mereka. Tak hanya kesulitan di situ, warga mulai kewalahan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setelah toko dan pusat perbelanjaan lumpuh, pasar dan warung-warung pun tutup.
Situasi Tarakan masih mencekam. Rusuh di Tarakan pecah dua hari silam. Keributan melibatkan warga etnis Tidung dan etnis Bugis. Perang antarwarga dipicu penusukan warga etnis lokal oleh etnis pendatang. Belum bisa dipastikan berapa jumlah korban meninggal dan terluka akibat insiden tersebut.
No comments:
Post a Comment