Bahkan, masyarakat yang tiba ke Tarakan melalui Bandara Juwata sempat dilarang keluar bandara itu."Saat masih di udara, pilot mengumumkan bahwa penumpang tidak boleh keluar dari bandara karena Tarakan sedang tegang," sebut Ambrosius Harto, wartawan Kompas yang akan meliput di kota itu.
Sesaat setelah mendarat, saat mencoba keluar dari bandara, petugas gerbang melarangnya. "Dengan alasan, baik wartawan maupun masyarakat lainnya disarankan tidak keluar, apalagi sendirian, karena adanya konsentrasi massa yang bertikai," sebut petugas.
No comments:
Post a Comment