Hal tersebut diungkapkan Syahrul saat dihubungi okezone, Rabu (29/9/2010).
Syahrul mengaku, sejak bentrokan pecah, dirinya terus melakukan komunikasi intensif dengan Gubernur Kaltim. Menurut dia, jika dibutuhkan, dalam satu atau dua hari ini Pemprov Sulsel akan berangkat untuk memantau langsung kondisi di Tarakan.
"Saya menunggu informasi dan konfirmasi dari Muspida Kaltim dan Tarakan, jika memang dibutuhkan saya siap berangkat ke sana," ujarnya.
"Kita harus mengikuti petunjuk aparat pemerintah dan kepolisisan di Tarakan. Saya harap kita tidak gampang terpancing supaya konflik tidak meluas," imbuhnya.
Pagi tadi, Syahrul juga mengaku telah berkomunikasi dengan Wakapolri Komjen Jusuf Manggabarani di Jakarta, untuk meminta petunjuk lebih jauh tentang bentrok tersebut dan bagaimnana penanganan kepolisian di sana.
"Saya menyesalkan adanya lagi korban tewas karena hal itu membuat situasi memburuk," sesalnya.
Karena itu, dia mengimbau seluruh tokoh masyarakat dan warga Bugis, Makassar, Toraja, Mandar, yang ada di Tarakan, untuk tidak mudah terprovokasi.
"Mereka sebenarnya sudah menyatu dengan warga lokal karena sudah lama merantau," tutupnya.
No comments:
Post a Comment