Search This Blog

Wednesday, September 29, 2010

SBY prihatin

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono prihatin atas terjadinya kerusuhan berdarah di Tarakan, Kalimatan Timur. Ia berharap bentrok Tarakan tak mengulang sejarah kerusuhan di Sampit, Kalimantan Tengah pada 2001.

"Saya berharap, jangan sampai apa yang terjadi di Kaltim terulang seperti dulu di Kalimantan Tengah," kata Presiden di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/9).

Ia telah menginstruksikan seluruh aparat beserta jajarannya untuk mengatasi konflik antarsuku tersebut. Mengingat korban tewas, dikabarkan, sudah bertambah jadi lima orang. "Saya berharap aparat, tokoh masyarakat, agama, semua turun ke lapangan jangan biarkan peristiwa ini jadi meluas," kata SBY.

Sebab, kerusuhan Sampit akibat ketidaktegasan pemerintah mengambil tindakan. "Peristiwa itu terjadi karena tidak dilakukan langkah yang tepat dan tuntas. Semula hanya dinilai insiden biasa," imbuhnya.

SBY mengimbau kepada warga yang berada di Tarakan untuk bisa menahan diri sehingga perselisihan berakhir damai. "Karena aksi kekerasan yang dilakukan hanya berdampak kerugian baik secara materil dan jiwa," tandasnya.

Related Articles



No comments:

Post a Comment